Jakarta – Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) mengintegrasikan Program Lansia Berdaya (Sidaya). Dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Ke dalam Sekolah Lansia untuk memberdayakan para lansia agar tetap produktif saat menua.

Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PWRI, Prapto Hadi, dalam pernyataan resmi di Jakarta pada hari Jumat. Mengungkapkan bahwa PWRI telah mengimplementasikan delapan dimensi lansia yang tangguh. Yang telah dikembangkan oleh Kemendukbangga/BKKBN ke dalam salah satu materi di Sekolah Lansia.

“Jumlah lansia yang cukup banyak ini merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa dan negara, misalnya para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki pendidikan tinggi, gelar sarjana, serta pengalaman, sehingga mereka masih dapat memberikan kontribusi kepada negara dalam berbagai aspek,” ujarnya cvtogel.

Selain berkontribusi di bidang sosial, budaya, dan ekonomi, kehadiran lansia juga dapat berperan. Dalam mendidik generasi muda agar mereka tumbuh menjadi lansia yang sehat dan sejahtera di masa depan.

“Dalam situasi global sekarang yang kurang mendukung, begitu pula dengan lingkungan alam, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, peran lansia masih sangat diperlukan di era saat ini dan di masa mendatang,” kata dia.

Prapto juga mengapresiasi pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Keberadaan koperasi ini bisa memberdayakan desa sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Serta meningkatkan produktivitas ekonomi di dalam keluarga.

Kemendukbangga/BKKBN memiliki satu kelompok yang disebut Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang melaksanakan pelatihan keterampilan usaha. Dengan demikian, PWRI bisa dilibatkan dalam program tersebut untuk mendorong kemandirian dan pemberdayaan lansia.

“Dengan dukungan pemerintah yang cukup besar untuk desa, serta koperasi yang direncanakan untuk diaktifkan, kami menyarankan pembangunan di desa agar didorong melalui program industri hilirisasi,” tuturnya.

Di sisi lain, Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih Garingging juga mengusulkan agar para penyuluh di desa. Dapat berasal dari pensiunan, mengingat mereka masih bisa menjadi kekuatan yang signifikan untuk membangun bangsa.

“Usia itu hanya sebuah angka, tidak menjadi halangan untuk terus berkarya, jadi jangan terfokus pada usia karena lansia seharusnya dianggap sebagai aset pembangunan. Sebagai aset pembangunan, mereka berhak mendapatkan layanan yang terbaik,” jelasnya.

PWRI menyelenggarakan perayaan Paskah Bersama tahun 2025 bersama Organisasi Pensiunan Instansi (OPI) kementerian/lembaga dengan tujuan agar lansia tetap sehat dan produktif sehingga dapat terus memberikan kontribusi bagi bangsa.

Perayaan ini diadakan pada hari Kamis (15/5) di Jakarta, dengan mengusung tema “Damai Sejahtera Kristus Di Tengah Keluarga”, dan sub tema “Lansia Ada dan Berguna, Membawa Terang, Kasih dalam Keluarga serta Sesama”.