Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) berpendapat bahwa jaringan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dapat membuat upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) lebih efektif dalam menjangkau masyarakat.

“Strategi BNN yang mengutamakan kolaborasi serta pembinaan keluarga juga sejalan dengan visi dan misi TP PKK dalam membangun ketahanan keluarga,” ujar Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam keterangan resminya yang disampaikan di Jakarta, cvtogel, Selasa.

Sebelumnya, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Rabu (21/5), Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus menyatakan bahwa jaringan TP PKK di Indonesia sangat luas dan menjangkau hingga ke level akar rumput.

Oleh karena itu, BNN dan TP PKK Pusat menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). Mengenai P4GN sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan keluarga. Serta mengoptimalkan peran keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi anggota keluarga dari bahaya narkoba.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BNN Marthinus Hukom dan Ketua Umum. TP PKK Tri Tito Karnavian, disaksikan oleh jajaran pejabat dari kedua belah pihak.

“MoU ini sangat strategis,” ungkap Kepala BNN.

Marthinus juga menyampaikan keprihatinannya terhadap data penyalahgunaan narkoba, yang menunjukkan munculnya fenomena kurir perempuan yang mengendalikan jaringan narkoba internasional, bahkan salah satunya berasal dari Jawa Timur, yang menyebabkan 120 warga negara Indonesia (WNI) terkena ancaman pidana di luar negeri.

Selain itu, sebanyak 312. 000 remaja di Indonesia tercatat terjebak dalam penyalahgunaan narkoba karena faktor rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya.

“Pendekatan feminisme dan pembinaan keluarga menjadi fokus kami,” tambah Marthinus.

Mengacu pada peran penting ibu dalam membangun ketahanan moral anak, dia juga membahas modus penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh seorang perempuan yang membawa serta anaknya, yang sebelumnya diungkap oleh BNN.

Hal ini dianggap sebagai tantangan baru bagi semua pihak, dan dia berharap kerja sama yang terjalin dapat menjadi kekuatan spiritual bagi BNN untuk lebih intensif mendekati perempuan dan keluarga.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian menyambut baik. Kerja sama yang telah ada antara kedua belah pihak.

“Alhamdulillah, hari ini kami dapat memperpanjang kerja sama antara BNN dan TP PKK karena hal ini sangat penting bagi kami,” ucap Tri.

Tri menjelaskan bahwa TP PKK memiliki jangkauan yang luas hingga ke semua aspek kehidupan. Mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia).

Dengan jangkauan yang luas tersebut, Program Keluarga Sehat Antinarkoba yang dicanangkan TP PKK dengan slogan Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba telah diterapkan hingga tingkat desa.

Dia juga menyampaikan bahwa kader PKK yang berjumlah sekitar 4 juta di seluruh Indonesia. Merupakan kekuatan besar dalam menyebarluaskan informasi mengenai bahaya narkoba.

Oleh karena itu, dia berharap kerjasama ini dapat berperan proaktif dalam memberikan solusi dan pencegahan kepada masyarakat sebelum terkena dampak narkoba.

Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian berharap penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba yang lebih komprehensif dengan melibatkan peran aktif keluarga dan perempuan di seluruh Indonesia.