Purwokerto, Jateng – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan bahwa layanan angkutan mudik dan balik secara gratis merupakan tanda perhatian pemerintah kepada masyarakat yang ingin merayakan hari raya di kampung halaman dan kembali ke tempat kerja setelah Lebaran.

“Ini merupakan salah satu usaha untuk memastikan bahwa semua orang dapat merayakan Lebaran dengan keluarga tanpa khawatir tentang harga transportasi yang biasanya meningkat pada saat-saat seperti ini,” ujarnya saat acara “Pelepasan Angkutan Balik Mudik Gratis Lebaran 2025” yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan di Terminal Bus Tipe A Bulupitu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.

Ia berharap dengan adanya program gratuito untuk arus balik ini bisa memberikan pilihan transportasi yang cukup baik. Sehingga semua orang bisa kembali ke tempat kerja atau usaha mereka tepat waktu.

Menurutnya, program ini juga merupakan bagian dari usaha untuk meredakan kemacetan lalu lintas selama musim mudik dan balik Lebaran tahun ini. “Pemerintah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum seperti bus, kereta api, atau moda transportasi umum lainnya,” katanya Angkaraja menjelaskan .

Dengan begitu, ia menambahkan, ini tidak hanya membantu mengurangi kemacetan. Tetapi juga lebih ramah lingkungan.

Dia juga mengingatkan kepada para pemudik agar lebih serius. Dalam menjalankan pekerjaan atau usaha mereka masing-masing.

“Semoga pertemuan dengan keluarga di kampung halaman bisa memberikan semangat dan energi baru untuk mencapai kesuksesan. Mari kita jaga semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari demi masa depan yang lebih baik bagi kita semua,” ujarnya.

Setelah melepas keberangkatan angkutan balik gratis tersebut. Bupati menyebutkan bahwa jumlah bus gratis yang diberangkatkan. Dari Purwokerto menuju Jakarta dan sekitarnya adalah sebanyak delapan unit.

Namun, ia mengakui bahwa tidak semua bus tersebut terisi penuh. Oleh para pemudik yang ingin kembali bekerja di perantauan.

“Mungkin sosialisasinya kurang maksimal. Tahun depan kami akan perbaiki agar saat Kementerian Perhubungan mengadakan mudik gratis, kita bisa bekerja sama dengan banyak komunitas di Jakarta, termasuk paguyuban people Banyumas Raya,” tambahnya. Bupati berharap program mudik dan balik gratis di masa mendatang bisa lebih baik lagi.

Di kesempatan lain, salah satu pemudik yang hendak kembali ke Depok, Rustam. Menyatakan sangat terbantu dengan adanya layanan mudik dan balik gratis tersebut. Sehingga ia dan keluarganya bisa menghemat banyak biaya transportasi untuk perjalanan pulang ke Banjarnegara dan kembali ke Depok.

“Kalau bayar sendiri tentu berat, apalagi kami berempat. Satu tiket Rp350 ribu, untuk empat orang jadi Rp1,4 juta, pulang pergi minimal Rp2,8 juta. Oleh karena itu, angkutan mudik dan balik gratis ini sangat membantu dan saya rasa layanan dari tahun ke tahun semakin baik,” ujarnya.

Namun, ia juga mencatat bahwa kuota untuk mudik dan milir gratis pada Lebaran 2025 lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga masyarakat perlu cepat dalam mendapatkan tiket gratis.

Meski demikian, ia merasa sayang saat menggunakan bus untuk angkutan mudik dan balik gratis sering kali ada kursi kosong, padahal saat pendaftaran diinformasikan kuota sudah penuh.

“Contohnya, saat ini ada kursi kosong. Mungkin ada orang yang hanya ingin mendapatkan tiket gratis tapi tidak jadi berangkat supaya akunnya tidak hangus, sehingga orang-orang yang benar-benar ingin pulang justru tidak bisa mendapatkan tiket,” katanya.
Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa di masa depan, saat pendaftaran ulang dilakukan, jika ada peserta yang memutuskan untuk tidak berangkat, sebaiknya penyelenggara membuka kesempatan pendaftaran lagi. Ini agar masyarakat yang benar-benar ingin mudik atau pulang secara gratis dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar penyelenggara bisa menerapkan sistem deposit yang nantinya dapat dikembalikan kepada peserta dalam bentuk uang atau barang seperti kaos, ketika mereka berangkat.

Dia mengatakan bahwa penerapan deposit ini bisa membantu mencegah adanya orang yang mendaftar hanya untuk iseng tetapi tidak jadi berangkat.

“Jika ada deposit, itu akan memotivasi mereka untuk berangkat, dan jika tidak jadi berangkat, uangnya akan hilang. Sayang meskipun hanya Rp50 ribu atau Rp100 ribu, supaya tidak ada kekosongan seperti ini,” ujarnya.