
Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) meminta masyarakat. Untuk tidak melakukan aktivitas buka puasa bersama atau ngabuburit. Di sepanjang jalur kereta api selama bulan suci Ramadhan. Karena hal tersebut dapat membahayakan keselamatan.
“KAI menegaskan larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di jalur kereta api, termasuk saat menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit selama bulan Ramadhan. Aktivitas ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa,” kata Tvtogel Wakil Presiden Humas KAI, Anne Purba, dalam konfirmasinya di Jakarta, pada hari Minggu.
Ia menyatakan hal ini karena selama bulan Ramadhan masih ditemukan masyarakat yang berkumpul atau bermain di sekitar jalur rel kereta api, baik saat sahur maupun menjelang berbuka puasa.
“Kami ingin mengingatkan bahwa jalur kereta api bukanlah tempat untuk kegiatan lain, selain operasional perkeretaapian,” ujarnya. Anne menegaskan bahwa larangan aktivitas di jalur rel telah diatur dalam UndangUndang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
Pasal 181 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api. Termasuk melakukan aktivitas seperti menyeret, menggerakkan. Meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel. Serta menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain di luar angkutan kereta api.
“Jika melanggar aturan ini, masyarakat dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara maksimal tiga bulan atau denda hingga Rp15. 000. 000 sesuai dengan Pasal 199 UndangUndang 23 Tahun 2007,” tambah Anne.
Sebagai langkah pencegahan, KAI aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk mengunjungi sekolahsekolah dan berbagai komunitas. Untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya aktivitas di sekitar jalur rel.
Selain edukasi, KAI juga terus memperkuat patroli keamanan di area jalur kereta api. Langkah ini diambil dengan menambah jumlah personel keamanan yang bertugas. Di titiktitik rawan guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
“Untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api, stasiun, serta jalur rel, KAI bekerja sama dengan aparat setempat guna meningkatkan pengamanan di daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtib),” ujar Anne lagi.
Menjelang periode angkutan Lebaran 2025, KAI juga meningkatkan pengawasan. Di seluruh jalur kereta api melalui berbagai tindakan, seperti safety talk, inspeksi berkala. Serta pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan semua berjalan dengan aman dan tertib.
Personel keamanan juga disiagakan di berbagai lokasi strategis. Seperti perlintasan sebidang yang tidak terjaga. Tetapi memiliki tingkat lalu lintas kendaraan bermotor yang tinggi.
“KAI juga memberi perhatian khusus pada Daerah Perhatian Khusus (DAPSUS), yaitu wilayah yang dinilai memiliki tingkat risiko tinggi terhadap gangguan keamanan maupun keselamatan perjalanan kereta api,” kata Anne.
Anne menyatakan bahwa dalam operasionalnya, KAI selalu mengutamakan keselamatan penumpang serta masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel. Oleh karena itu, KAI mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dengan tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur rel.
Masyarakat yang melihat adanya aktivitas mencurigakan atau berbahaya di sekitar rel kereta api, diimbau untuk segera melaporkannya kepada petugas KAI atau pihak berwenang guna mencegah terjadinya kecelakaan.
Dengan berbagai langkah tersebut, KAI berharap dapat menciptakan lingkungan perkeretaapian yang lebih aman, tertib, dan nyaman untuk semua pihak, terutama selama momen Ramadhan dan menjelang Lebaran.
“Keamanan dan keselamatan dalam perjalanan kereta api merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, KAI mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan dan menjadikan keselamatan perjalanan kereta api sebagai prioritas utama,” kata Anne.