
Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno percaya bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM). Menjelang Ramadhan 1446 Hijriah tidak akan terganggu setelah terungkapnya. Kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah. Di PT Pertamina Subholding dan kontraktor kerja sama.
“Pertamina beroperasi berdasarkan sistem dan mekanisme yang terstandarisasi, bukan bergantung pada individu. Karena itu, kami yakin tidak akan terjadi gejolak, gangguan, atau halangan terkait distribusi BBM dalam rangka persiapan Ramadhan dan Idul Fitri,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Eddy menjelaskan bahwa Pertamina memiliki prosedur ketat ketika terdapat direksi atau jajaran yang tidak dapat menjalankan tugas mereka.
“Sebagai perusahaan yang memiliki reputasi internasional, saya yakin dalam waktu dekat, pihak Pertamina akan menunjuk pejabat atau pelaksana tugas yang akan mengisi posisi direktur utama, baik untuk Patra Niaga maupun International Shipping, mengingat transportasi dan distribusi BBM sangat krusial bagi perekonomian nasional,” tambahnya TVTOGEL.
Selain itu, Eddy menyatakan bahwa kasus korupsi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan BUMN yang memiliki peran penting dalam penyediaan kebutuhan esensial masyarakat.
Oleh karena itu, ia mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Dewan Komisaris Pertamina, baik induk maupun anak perusahaan, untuk lebih proaktif dalam mengawasi internal agar kejadian serupa tidak terulang.
Lebih lanjut, ia menambahkan, direksi BUMN secara umum menerima kompensasi dan fasilitas yang memadai dari perusahaan.
“Karenanya, tidak ada alasan bagi para Direksi BUMN untuk menyalahgunakan kewenangan mereka untuk kepentingan negatif, seperti memperkaya diri sendiri atau memanfaatkan pengaruh. Mari kita bekerja dengan integritas sesuai dengan tugas yang diemban,” tandas Eddy.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 20182023.
Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka, yaitu Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, serta Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
Selain itu, tersangka lainnya mencakup Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.
Tersangka lainnya adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, serta Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.