
Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia.
Akan dapat mengakses pemeriksaan kesehatan mental gratis, yang dijadwalkan akan dimulai pada bulan Februari.
“Ini program terbesar Kementerian Kesehatan dan mungkin juga termasuk yang terpenting di pemerintahan Angkaraja, karena cakupannya mencapai 280 juta (orang). Tanggal pastinya akan dibicarakan, tapi rencananya singkat,” ujarnya. . pada pertemuan di Jakarta pada hari Minggu.
Menteri Kesehatan mengungkapkan Pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 rumah sakit. 9.000 klinik telah tersebar di seluruh Indonesia untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan mental awal secara gratis.
Program ini diharapkan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan pemerintah, melampaui program vaksinasi COVID-19 gratis beberapa waktu lalu yang menjangkau sekitar 200 juta orang.
Pemerintah saat ini menyoroti meningkatnya jumlah kasus kesehatan mental Tanah air, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.
“Data tahun 2023 menunjukkan satu dari sepuluh masyarakat Indonesia menderita gangguan kesehatan jiwa dan yang menjadi permasalahan adalah tidak pernah dilakukan skrining, karena mereka sendiri tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai gangguan kesehatan jiwa. program skrining kesehatan jiwa bagi seluruh masyarakat, khususnya anak-anak,” kata Budi.
Menkes menyampaikan, saat ini pihaknya tengah membahas tanggal resminya. pembukaan pameran di hadapan presiden dan juga masing-masing pimpinan daerah.
“Saya mau ketemu Presiden dulu, saya ada program minggu depan untuk membahas momen ini. Karena ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, koordinasi dengan pejabat daerah perlu dilakukan,” imbuhnya.
Data survei rumah tangga nasional yang dilakukan oleh Layanan Kesehatan Mental Remaja Nasional (I-NAMHS) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja (34,9%), setara dengan 15,5 juta Remaja Indonesia telah mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
Selanjutnya, 1 dari 20 remaja (5,5%), setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia, menderita gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Di antara mereka, hanya 2,6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang menggunakan layanan dukungan atau konseling untuk masalah emosional dan perilaku dalam 12 bulan terakhir.