Mataram – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Ihsan Ro’is. Menyoroti bahwa efisiensi anggaran kementerian dan lembaga. Dapat menghambat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.

Tindakan penghematan telah mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. “Apabila jumlah uang yang beredar sedikit, maka proyek-proyek dan lainnya akan terhambat, hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Ihsan Ro’is di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada hari Jumat.

Menurut informasi Epictoto yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,05 persen.

Ihsan menyoroti bahwa efisiensi dalam anggaran sangat bermanfaat bagi daerah-daerah yang mengandalkan kegiatan MICE seperti pertemuan, konferensi, atau pameran.

Nusa Tenggara Barat adalah salah satu destinasi favorit bagi beberapa kementerian dan lembaga untuk mengadakan acara MICE. Pengurangan anggaran bisa menyebabkan berkurangnya kunjungan tamu ke hotel, restoran, dan tempat wisata. Bahkan sektor akomodasi yang bergantung pada kedatangan tamu juga dapat mengalami penurunan.

Ada beberapa daerah yang rentan dan ada juga daerah yang kokoh. “Kita harus melihat situasi dengan pikiran yang cerdas,” kata Ihsan.

Di seluruh negeri, daerah masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat, terutama bagi daerah-daerah di bagian timur Indonesia.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025, terdapat pengurangan anggaran transfer ke daerah sebesar Rp50,59 triliun.

Ada enam instrumen yang akan dipangkas, termasuk kurangnya pembayaran bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus fisik, dana otonomi khusus, dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Dana Desa.

Pengurangan anggaran itu disiapkan sebagai simpanan untuk membiayai kebutuhan utama pemerintah.

Ihsan melihat bahwa efisien anggaran sebenarnya bagus untuk keadaan fiskal negara yang saat ini memerlukan banyak dana untuk mendukung berbagai program pembangunan. Perlu diperhatikan secara serius dampak positif dan negatifnya.

Meskipun pemotongan ini dapat meningkatkan keuangan negara ke depannya, namun perlu diperhatikan kemungkinan efek domino yang akan terjadi di daerah-daerah. Menurut Ihsan, belanja pemerintah sangat penting dalam meningkatkan perekonomian daerah