Bantul – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Memberdayakan masyarakat daerah ini melalui program infrastruktur padat karya. Berupa pembangunan sarana dan prasarana di kawasan perdesaan dengan tenaga kerja lokal.

“Kepada kelompok masyarakat, terimalah kegiatan padat karya ini dengan gembira, karena ini merupakan bentuk pemberdayaan bagi mereka, untuk menyediakan lapangan pekerjaan,” kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan. Perluasan wilayah kerja dan pemindahan dinas tenaga kerja dan transmigrasi Rumiyati Bantul ke Bantul, Rabu. Tvtogel 

Menurutnya, sebanyak 195 proyek infrastruktur padat karya dianggarkan pada tahun 2025. Tersebar di 17 kecamatan dan meliputi pembangunan posko, drainase, dan tanggul yang sebelumnya diusulkan masyarakat setempat.

Dikatakannya, tahapan saat ini yang sifatnya padat karya adalah pendistribusian material ke 195 lokasi. Sebelum pekerjaan fisik dimulai. Bersamaan dengan itu pada tanggal 18 Februari 2025. Kelompok kerja intensif juga mendapatkan sosialisasi dan pelatihan teknis.

“Saya berharap pelaksanaan fisiknya berjalan dengan baik, dan mohon untuk dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah kami berikan dan sesuai dengan hasil konsultasi teknis yang sudah kami berikan, spesifikasi teknisnya sudah disusun dan kami juga sudah memberikan konsultasi teknis bagaimana pelaksanaannya,” ujarnya.

Dikatakannya, pelaksanaan fisik memang banyak yang perlu dikerjakan. Pihaknya tak mempermasalahkan hal itu. dimana terdapat kebijakan kearifan lokal atau gotong royong di dalam masyarakat. Karena masyarakat setempat juga akan merasakan manfaat dari hasil pembangunan infrastruktur pedesaan.

“Kearifan lokal atau gotong royong merupakan hal yang baik dan mulia serta memerlukan banyak kerja keras. Itu juga menjadi salah satu tujuan untuk menumbuhkan rasa gotong royong, tidak peduli meskipun mereka tidak masuk dalam daftar pekerja, mereka ikut berpartisipasi dalam gotong royong, itu juga menumbuhkan rasa handarbeni atau kepemilikan atas hasil pembangunan,” ungkapnya.

Dengan cara demikian, katanya, diharapkan ke depannya masyarakat yang negaranya diuntungkan oleh program infrastruktur padat karya tersebut akan merasa memiliki dan turut serta memelihara serta memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bersama.

“Tentunya ke depannya dengan intensitas pengerjaan seperti ini, kualitas infrastruktur desa akan semakin baik dan harus semakin bermanfaat, begitu juga dengan bangunannya juga akan semakin bagus karena dibangun dengan sistem gotong royong di masyarakat,” ujarnya.