
Jakarta (cvtogel) – Arief Prasetyo Adi, yang memimpin Badan Pangan Nasional (Bapanas). Mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk menyederhanakan rantai pasokan. Untuk pangan pokok. Ini akan dilakukan dengan memperkuat jaringan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dilengkapi dengan gerai sembako di setiap daerah.
“Masalah yang ada dalam rantai pasokan sembako itu terlalu panjang, jadi kami perlu mempersingkatnya melalui gerai sembako,” ujar Arief saat dihubungi melalui telepon di Jakarta pada hari Kamis.
Dia menjelaskan bahwa gerai sembako bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok secara ekonomis, tanpa mengorbankan kualitas, serta mengurangi panjangnya rantai distribusi yang selama ini dianggap terlalu kompleks dan mahal.
Sebagai ilustrasi, Arief menyebutkan tentang rantai pasokan beras. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai distribusi perdagangan beras untuk tahun 2024 menunjukkan bahwa ada banyak pihak yang terlibat dalam pengiriman beras dari produsen ke konsumen.
Menurut pola tersebut, sebagian besar produksi beras didistribusikan ke pedagang grosir, mencapai 62,71 persen.
Sementara 14,06 persen didistribusikan ke pedagang eceran, dan hanya 10,85 persen yang sampai langsung ke konsumen rumah tangga tanpa melalui pedagang pengantara.
“Oleh karena itu, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diharapkan dapat mengubah pola perdagangan ini,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa semua bahan untuk gerai sembako akan bersumber dari petani, peternak, Gapoktan, BUMN, BUMD, swasta, dan asosiasi yang telah menunjukkan dukungannya dalam Rapat Koordinasi Gerai Sembako pada 26 Juni 2025.
Arief menambahkan bahwa gerai Kopdes Merah Putih akan menawarkan komoditas penting, seperti beras SPHP, Minyakita, gula, dan tepung, serta berfungsi untuk membantu mengatasi inflasi di sektor pangan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan setiap Kopdes Merah Putih untuk memiliki setidaknya enam unit usaha agar dapat memperoleh pendapatan yang konsisten dan berkelanjutan, selama dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat.
Unit usaha pertama adalah agen pupuk, yang dipastikan mendapat keuntungan karena selalu diperlukan oleh petani, sambil mengurangi peran tengkulak dan rentenir yang selama ini membebani pendapatan petani.
Unit usaha kedua adalah pangkalan gas LPG tiga kilogram, yang berpotensi memberikan keuntungan hingga puluhan juta per bulan jika dikelola oleh koperasi dengan banyak anggota desa dan pemakaian yang teratur.
Ketiga adalah agen sembako, yang dapat memangkas hingga delapan lapis distribusi dari produsen ke konsumen desa, sehingga harga menjadi lebih terjangkau dan keuntungan koperasi meningkat secara langsung.
“Untuk mempersingkat rantai pasokan, kami memiliki agen sembako, dari produsen langsung ke desa,” kata Zulhas saat pembukaan Pelatihan Capacity Building Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta pada Rabu (25/6).
Selanjutnya, tiga unit usaha lainnya termasuk penyalur bantuan pemerintah, agen layanan keuangan seperti BRI Link untuk akses perbankan di desa, dan klinik kesehatan kecil untuk mendukung gizi serta layanan dasar.