
Tangerang – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), sebagai pengelola utama 37 bandara di Indonesia. Telah mengaktifkan kembali fungsi posko terpadu untuk angkutan udara mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Posko terpadu mudik Lebaran ini mulai beroperasi pada 21 Maret, yaitu H-10 sebelum perayaan Idul Fitri. Dan akan berlanjut hingga 11 April 2025, dengan lokasi pusat di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
“Selama periode 22 hari posko, kami memperkirakan akan melayani sekitar 10,8 juta penumpang di 37 bandara di Indonesia,” ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi di Tangerang, Kamis.
Ia menambahkan bahwa posko mudik Lebaran dilengkapi dengan beberapa tampilan atau monitor CCTV yang menampilkan area check-in, lalu lintas kendaraan, serta kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Pengaktifan posko ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan pelayanan kepada penumpang melalui bandara udara terbesar di Indonesia.
“Secara prinsip, kami telah siap untuk memastikan bahwa Angkasa Pura Indonesia (API) dapat memberikan pelayanan yang baik di 37 bandara selama periode mudik Lebaran,” tuturnya Tvtogel.
Dalam kesempatan tersebut, Fahmi juga menyebutkan bahwa AP Indonesia memperkirakan jumlah pergerakan penumpang penerbangan di 37 bandara akan mencapai 10,8 juta selama periode mudik Lebaran.
Ia menjelaskan bahwa secara kumulatif, penumpang pesawat yang akan terbang melalui bandara-bandara yang dikelola. Oleh AP Indonesia diprediksi akan meningkat 9 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di 37 bandara ini, bila dibandingkan dengan periode tahun lalu, terdapat peningkatan sekitar 9 persen. Jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi COVID-19, peningkatannya bahkan lebih signifikan,” katanya.
Dengan adanya peningkatan trafik penumpang, pihaknya akan memastikan bahwa semua operasional pendukung, termasuk petugas InJourney, telah dipersiapkan dan siaga untuk melayani calon penumpang.
Selain itu, mereka juga saat ini tengah memperkuat koordinasi antar lembaga serta bandara. Guna memitigasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama angkutan mudik Lebaran.
Kolaborasi yang dibangun untuk memitigasi cuaca buruk di wilayah bandara tersebut melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (Perum LPPNPI), dan otoritas lainnya yang terkait.
Langkah ini penting dilakukan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di seluruh wilayah Indonesia.
“Untuk antisipasi cuaca ekstrem, sudah ada surat edaran dari direksi untuk seluruh kantor cabang terkait langkah-langkah pencegahan cuaca buruk. Pemeriksaan rutin terutama terhadap fasilitas seperti drainase, pemotongan rumput, hingga penangkal petir sudah kami rawat dan persiapkan dengan baik,” ujarnya.