Fibromyalgia adalah gangguan yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas dan kronik (dalam waktu lama). Penderita fibromyalgia sering mengalami nyeri seluruh badan, kelelahan yang berlebihan, dan masalah tidur yang dapat mengganggu kualitas hidupnya secara signifikan.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang fibromyalgia, Anda dapat menyimak ulasan di bawah ini sampai tuntas.

Apa itu Fibromyalgia?

Fibromyalgia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala nyeri pada otot dan tulang di sekujur tubuh. Kondisi ini biasanya juga disertai rasa lelah dan gangguan tidur, sehingga dapat memberikan dampak negatif secara langsung terhadap kehidupan sehari-hari penderitanya.

Fibromyalgia adalah gangguan kronis (berkepanjangan) yang dapat dialami oleh siapa pun, tak terkecuali anak-anak. Namun, wanita dan kelompok orang yang berusia antara 30–50 tahun diketahui lebih berisiko atau lebih sering mengalami kondisi ini.

Penyebab Fibromyalgia

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab fibromyalgia. Namun, para ahli menduga bahwa fibromyalgia terjadi karena sebab yang multifaktorial, yaitu predisposisi genetik, stres, inflamasi, serta masalah kognitif-emosional yang dapat menyebabkan adanya perubahan atau modifikasi sistem saraf dan persepsi nyeri.

Stimulasi saraf yang berulang, salah satunya berhubungan dengan aktivasi sistem imun dengan peradangan atau inflamasi jangka panjang, dapat menyebabkan otak dan sumsum tulang belakang pada orang dengan fibromyalgia berubah. Perubahan inilah yang membuat senyawa kimia penanda rasa sakit meningkat secara tidak normal.

Selain itu, reseptor rasa sakit di otak juga mengembangkan semacam memori rasa sakit dan menurunkan ambang nyeri sehingga menjadi lebih peka terhadap rasa sakit. Hal ini membuat otak memberikan reaksi berlebihan terhadap sinyal yang menyakitkan maupun tidak menyakitkan. Inilah sebabnya, fibromyalgia termasuk dalam gangguan sistem saraf pusat.

Terdapat beberapa faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan perubahan tersebut, di antaranya adalah genetik yang berhubungan dengan penyakit muskuloskeletal, mental, dan sistem imun, infeksi, dan trauma psikologis.

Kondisi ini juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi medis penyerta lainnya, seperti lupus, rheumatoid arthritis, gangguan sendi rahang, osteoarthritis, dan penyakit ankylosing spondylitis.

Gejala Fibromyalgia

Gejala fibromyalgia sering kali dimulai setelah seseorang mengalami suatu kejadian, seperti trauma, pembedahan, infeksi, atau stres psikologis yang signifikan. Pada beberapa kasus, gejala bahkan bisa muncul secara berangsur-angsur dari waktu ke waktu tanpa adanya peristiwa pemicu apa pun. Adapun beberapa gejala fibromyalgia adalah sebagai berikut:

  • Rasa nyeri di sekujur tubuh yang berlangsung setidaknya selama 3 bulan.
  • Gejala fungsional terdiri dari:
  • Kelelahan hingga tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas (malaise).
  • Insomnia.
  • Kesulitan untuk fokus pada pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat dan berubah-ubah (gangguan kognitif).
  • Gangguan mood, seperti gangguan cemas ​​atau depresi.
  • Kekakuan dan merasa tidak segar saat bangun tidur di pagi hari meski sudah tidur selama 7–9 jam.
  • Gejala fungsional ini tidak bisa dijelaskan dengan diagnosis lain dan berlangsung selama 3 bulan.
  • Rasa nyeri disertai sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk.
  • Rasa nyeri terasa lebih parah di beberapa bagian tubuh, seperti leher dan punggung.
  • Menjadi sangat sensitif terhadap rasa sakit.
  • Nyeri kepala tipe tegang atau migrain.
  • Rasa kebas di kedua tangan dan kaki, tanpa adanya hasil khusus pada pemeriksaan saraf, iritasi saluran cerna, dan refluks asam lambung.
  • Nyeri haid (pada wanita).
  • Sering kepanasan atau kedinginan.
  • Kondisi ini juga sering disertai dengan gangguan lain, seperti sindrom kaki gelisah atau sindrom iritasi usus besar.

Diagnosis Fibromyalgia

Dalam mendiagnosis fibromyalgia, dokter akan melakukan anamnesis (wawancara medis) untuk mengetahui seberapa parah gejala yang dialami pasien. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa lokasi-lokasi yang menjadi titik nyeri.

Terdapat beberapa kriteria untuk mendiagnosis fibromyalgia. Secara sederhana, pasien dapat terindikasi mengalami fibromyalgia jika setidaknya mengalami nyeri di 3–4 kuadran (area) berikut ini:

  • Daerah aksial, yang meliputi leher, punggung, dada, dan perut.
  • Daerah kiri atas, termasuk bahu, lengan, dan rahang kiri.
  • Daerah kanan atas, termasuk bahu, lengan dan rahang kanan.
  • Daerah kiri bawah, termasuk pinggul, pantat, dan tungkai kiri.
  • Daerah kanan bawah, termasuk pinggul, pantat, dan tungkai kanan.

Nyeri tersebut juga bisa diikuti dengan gejala fungsional yang sudah disebutkan di atas. Gejala fibromyalgia berlangsung selama minimal 3 bulan dan bukan karena sebab diagnosis penyakit lain.

Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus untuk menegakkan diagnosis fibromyalgia. Namun, apabila diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan kondisi lain yang memiliki gejala yang mirip dengan fibromyalgia. Beberapa pemeriksaan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan darah lengkap.
  • Laju sedimentasi eritrosit (sel darah merah).
  • Tes fungsi tiroid.
  • Tes faktor rheumatoid.
  • Cyclic citrullinated peptide test.
  • Antinuclear antibody.
  • Celiac serology.
  • Pemeriksaan vitamin D.
  • Tes pencitraan, seperti MRI.

Pengobatan Fibromyalgia

Secara umum, tujuan pengobatan fibromyalgia adalah meredakan gejala nyeri yang dirasakan pasien agar ia bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Pengobatan ini dilakukan dengan pemberian obat-obatan serta terapi. Adapun obat-obatan yang biasa digunakan untuk menangani fibromyalgia adalah obat pereda nyeri, obat antikejang, dan obat antidepresan.

Pemberian obat-obatan tersebut juga dikombinasikan dengan terapi khusus, seperti fisioterapi (terapi yang dapat meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan stamina), terapi okupasi (untuk membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari), dan psikoterapi.

Agar hasil pengobatan lebih maksimal, pasien juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
  • Olahraga secara rutin.
  • Tidur yang cukup dan berkualitas.
  • Mengelola stres.

Itulah penjelasan mengenai fibromyalgia yang perlu dipahami. Apabila Anda mengalami nyeri di sekujur tubuh tanpa alasan yang jelas sebelumnya dan ingin berkonsultasi dari rumah, manfaatkan layanan Telekonsultasi yang dapat Anda akses melalui aplikasi https://146.190.105.54/.