Vaskulitis imunoglobulin A (IgAV) atau Henoch-Schonlein purpura (HSP) adalah kondisi medis yang menyebabkan pembuluh darah kecil di kulit, sendi, usus, dan ginjal mengalami peradangan dan perdarahan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa ruam kemerahan pada permukaan kulit, nyeri perut, radang sendi, hingga muntah darah.

Mari simak informasi lengkap mengenai penyebab, gejala, pengobatan, serta pencegahan Henoch-Schonlein purpura melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu Henoch-Schonlein Purpura (HSP)?

Henoch-Schonlein purpura adalah sindrom klinis yang muncul akibat vaskulitis atau peradangan pada pembuluh darah kecil di bagian tubuh tertentu, yaitu kulit, sendi, usus, dan ginjal. Kondisi ini juga bisa terjadi pada sistem saraf dan paru, meski bersifat jarang. Penyakit ini tidak bersifat menular maupun diturunkan dalam keluarga.

Pada dasarnya, Henoch-Schonlein purpura adalah kondisi yang cenderung jarang terjadi. Kendati demikian, kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak laki-laki berusia di bawah 10 tahun, sekitar 10–20 per 100.000 anak per tahun. Apabila terjadi pada orang dewasa, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan ginjal jangka panjang.

Nama Henoch-Schonlein purpura didapatkan dari dua peneliti asal Jerman yang meneliti penyakit ini, yaitu dr. Johann Schonlein dan Eduard Henoch. Dalam penelitiannya, dr. Schonlein mengidentifikasikan hubungan antara nyeri sendi dengan vaskulitis. Sementara itu, Henoch menjelaskan terjadinya gangguan saluran pencernaan dan ginjal pada penyakit ini.

Meski nama penyakit ini diambil dari nama dua peneliti tersebut, perlu diketahui bahwa penyakit ini sebenarnya sudah lebih dulu diidentifikasi oleh dokter asal Inggris, yaitu William Heberden pada awal tahun 1800-an.

Selanjutnya Di Tvtogel

Penyebab Henoch-Schonlein Purpura

Henoch-Schonlein purpura adalah penyakit peradangan pada pembuluh darah kecil yang tersebar di berbagai bagian tubuh. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah pecah sehingga muncul bintik atau ruam kemerahan di kulit. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan kebocoran darah di saluran pencernaan (usus) dan ginjal.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya peradangan pada pembuluh darah ini. Namun, terdapat dugaan bahwa hal tersebut terkait dengan gabungan antara kesalahan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi (autoimun), lingkungan, faktor antigen, dan genetik.

Pada kondisi normal, sistem imun tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh, salah satunya IgA. IgA diproduksi oleh membran mukus pada kelenjar saliva (ludah), paru, dan saluran pencernaan. Namun, pada penyakit ini, ketika tubuh merespons terhadap paparan antigen dari infeksi/obat-obatan, antibodi IgA malah menumpuk pada dinding pembuluh darah (khususnya pembuluh darah kecil/kapiler) di kulit, sendi, ginjal, dan pencernaan, sehingga menyebabkan peradangan hingga perdarahan.

Oleh karenanya, Henoch-Schonlein purpura kerap terjadi setelah seseorang terinfeksi virus atau bakteri berikut ini:

  • bInfeksi virus yang tersering adalah yang berhubungan dengan saluran pernapasan bagian atas, namun bisa juga karena infeksi pada saluran pencernaan dan faring (tenggorokan). Beberapa jenis virus tersebut di antaranya adalah virus influenza, COVID-19,  Coxsackievirus, hepatitis A, hepatitis B, Varicella zoster, Adenovirus, dan Parvovirus B19.
  • Infeksi bakteri: Mycoplasma sp., Salmonella, Shigella, Helicobacter, Campylobacter, dan Streptococcus sp.

Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh gigitan serangga, penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi makanan tertentu, efek samping vaksinasi, serta paparan suhu tinggi.

Gejala Henoch-Schonlein Purpura

Gejala Henoch-Schonlein purpura biasanya muncul selama kurang lebih 6–8 minggu. Selain itu, gejala kondisi ini juga bisa muncul kembali atau kambuh setelah jangka waktu tersebut. Adapun beberapa gejala umum dari Henoch-Schonlein purpura adalah sebagai berikut:

  • Muncul ruam merah keunguan (purpura) pada kulit, terutama pada kaki bagian bawah, bokong, dan tangan. Ruam tersebut biasanya tidak terasa gatal dan sedikit menonjol.
  • Bengkak dan nyeri pada sendi, terutama di bagian lutut, pergelangan kaki, serta tangan.
  • Gangguan pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah, diare atau sembelit, dan BAB berdarah.
  • Urine berdarah.
  • Muntah darah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mudah lelah.
  • Demam.
  • Nyeri kepala.

Diagnosis Henoch-Schonlein Purpura

Penegakan diagnosis Henoch-Schonlein purpura dapat dilakukan melalui wawancara medis (anamnesis) terlebih dahulu untuk mengetahui keluhan dan riwayat kesehatan pasien, terutama infeksi yang baru terjadi maupun obat-obatan yang dikonsumsi. Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat ruam kemerahan pada kulit, pembengkakan sendi, dan gangguan pada pencernaan.

Lalu, beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis Henoch-Schonlein purpura adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan laboratorium darah untuk melihat tanda-tanda infeksi dan mengevaluasi fungsi ginjal. Pada kasus HSP, tidak didapatkan trombositopenia (turunnya level trombosit).
  • Tes urine untuk mengetahui keberadaan protein dan darah di dalam urine guna mendeteksi kerusakan ginjal.
  • Pemeriksaan feses untuk mengetahui keberadaan darah dalam feses.
  • USG perut untuk memeriksa kondisi saluran pencernaan dan ginjal dan menyingkirkan diagnosis hidronefrosis.
  • Biopsi kulit dan ginjal untuk memeriksa penumpukan protein imunoglobulin A (IgA).
  • Endoskopi untuk melihat purpura di usus dua belas jari, lambung, dan kolon.

Pengobatan Henoch-Schonlein Purpura

Henoch-Schonlein purpura biasanya dapat mereda dan sembuh dengan sendirinya setelah 6–8 minggu, terutama ketika fungsi ginjal tidak terdampak. Karena itu, dokter umumnya hanya menyarankan pasien untuk beristirahat, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dan meletakkan kompres hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri selama masa pemulihan.

Selain itu, beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala Henoch-Schonlein purpura adalah sebagai berikut:

  • Pemberian obat antipiretik-analgesik, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan parasetamol untuk membantu meredakan gejala demam serta nyeri sendi.
  • Pemberian obat golongan kortikosteroid untuk membantu meredakan peradangan.
  • Merawat luka jika terdapat luka pada kulit.

Jika HSP mengenai ginjal, dokter akan memberikan obat-obatan berikut ini:

  • ACE-inhibitor.
  • Kortikosteroid.
  • Plasmapheresis.
  • Imunosupresan.

Namun, apabila Henoch-Schonlein purpura menyebabkan kondisi yang parah, seperti obstruksi usus, dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani tindakan pembedahan.

Komplikasi Henoch-Schonlein Purpura

Secara umum, Henoch-Schonlein purpura dapat membaik dalam waktu satu bulan dan jarang menimbulkan masalah kesehatan dalam jangka panjang, kecuali jika telah mengenai ginjal. Kendati demikian, kondisi ini bisa bersifat kambuhan. Meski cenderung jarang terjadi, Henoch-Schonlein purpura dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

  • Gangguan ginjal.
  • Perdarahan di usus.
  • Orchitis (peradangan testis).
  • Intususepsi, yaitu kondisi ketika usus terlipat yang menyebabkan penyumbatan atau obstruksi usus.
  • Perforasi (lubang/bocor) usus.
  • Gangrene (kematian jaringan) usus.
  • Perdarahan otak.
  • Neuropati akson motor-sensorik akut.

Jika HSP memengaruhi ginjal, 1% dari penderitanya dapat mengalami gagal ginjal tahap akhir (end-stage renal disease) yang membutuhkan transplantasi ginjal.

Pencegahan Henoch-Schonlein Purpura

Henoch-Schonlein purpura adalah kondisi yang cenderung sulit untuk dicegah, mengingat penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya Henoch-Schonlein purpura adalah sebagai berikut:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir untuk mencegah terjadinya infeksi virus dan bakteri.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari risiko infeksi.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Istirahat yang cukup.
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa anjuran dokter.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Telekonsultasi apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada Henoch-Schonlein purpura. Melalui layanan Telekonsultasi Tvtogel, Anda dapat memperoleh saran perawatan hingga resep obat-obatan tanpa harus keluar rumah. Namun, terdapat beberapa jenis obat yang mewajibkan pasien untuk mengambilnya secara langsung (self pick up) setelah berkonsultasi dengan dokter.