Sakit perut adalah salah satu gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, termasuk saat seseorang sedang berpuasa. Selama berpuasa, akan terjadi perubahan proses metabolisme sehingga tubuh perlu beradaptasi dengan hal tersebut. Lantas, apa saja kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut saat puasa? Mari simak ulasannya di bawah ini.

Penyebab Sakit Perut saat Puasa

Pada dasarnya, sakit perut saat puasa bisa disebabkan oleh ritme sirkadian tubuh perlu beradaptasi dengan perubahan kebiasaan tidur dan makan selama bulan Ramadan. Dengan begitu, proses metabolisme di dalam tubuh juga akan ikut berubah.

Hal tersebut mungkin saja akan menimbulkan sejumlah efek samping, salah satunya adalah asam lambung naik akibat tidak adanya makanan atau minuman yang masuk dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan makan saat sahur dan berbuka yang tidak tepat.

Di sisi lain, sejumlah kondisi yang kerap menyebabkan seseorang mengalami sakit perut saat puasa adalah sebagai berikut:

  • Penumpukan gas berlebih di dalam perut akibat mengonsumsi makanan yang tidak tepat, seperti makanan pedas atau terlalu asam, saat sahur maupun berbuka puasa.
  • Intoleransi laktosa.
  • Alergi makanan atau obat-obatan tertentu.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Defisiensi vitamin.
  • Menderita penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome).

Namun, pada kasus yang lebih serius, sakit perut saat puasa juga bisa dipicu oleh masalah kesehatan lain, misalnya:

  • Hernia.
  • Batu empedu.
  • Batu ginjal.
  • Endometriosis.
  • Radang usus buntu.

Cara Mengatasi Sakit Perut saat Puasa

Jika menimbulkan gejala yang cenderung ringan, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan sakit perut saat puasa, mulai dari jalan kaki ringan setelah makan, tidak tidur setelah makan sahur, melonggarkan pakaian, hingga mengonsumsi obat-obatan. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Jalan Kaki Ringan setelah Berbuka atau Sahur

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit perut saat puasa adalah dengan beraktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki setelah makan sahur maupun buka puasa. Hal ini bertujuan untuk membantu merangsang pergerakan perut dan usus, sehingga bisa melancarkan sistem pencernaan.

2. Tidak Tidur setelah Makan Sahur

Kebiasaan tidur setelah makan sahur juga perlu dihindari sebagai upaya untuk mengatasi sakit perut saat puasa. Pasalnya, kebiasaan ini justru bisa memperburuk rasa nyeri pada perut karena dapat memicu asam lambung naik. Bahkan, kebiasaan tidur setelah makan sahur juga dapat membuat seseorang mengeluhkan sensasi panas di dada (heartburn), mual, hingga muntah.

Selengkapnya Di Angkaraja

Apabila rasa kantuk tidak dapat dihindari setelah makan, Anda bisa mencoba tidur dengan posisi setengah duduk, sehingga posisi kepala dan bahu lebih tinggi daripada perut. Selain itu, Anda juga bisa meletakkan tumpukan bantal untuk menyangga kepala dan bahu agar mencegah makanan kembali ke kerongkongan.

3. Melonggarkan Pakaian

Perlu diketahui bahwa pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan berlebih pada area perut, di mana hal tersebut bisa memicu naiknya asam lambung. Maka dari itu, disarankan untuk segera melonggarkan pakaian guna membantu meredakan sakit perut saat puasa.

4. Mengelola Stres dengan Baik

Tak hanya pola makan, sakit perut saat puasa juga bisa dipicu stres berlebih. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk mengelola stres sebaik mungkin guna mengatasi sakit perut saat puasa. Hal ini dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, berolahraga secara rutin, meditasi, dan lain sebagainya.

5. Mengonsumsi Obat-obatan

Apabila gejala yang muncul cenderung parah, disarankan untuk segera membatalkan puasa dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter guna membantu meredakan sakit perut saat puasa. Beberapa jenis obat yang bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit perut akibat produksi asam lambung berlebih, di antaranya adalah proton pump inhibitors (PPI), antasida, dan antagonis H2.

Cara Mencegah Sakit Perut saat Puasa

Secara umum, sakit perut saat puasa yang tergolong ringan juga bisa dicegah dengan menerapkan pola makan yang sehat, seperti mengonsumsi makanan secukupnya saat sahur dan berbuka hingga menghindari konsumsi kafein. Berikut uraian selengkapnya.

A. Mengonsumsi Makanan Secukupnya saat Sahur dan Berbuka Puasa

Cara untuk mencegah sakit perut selama berpuasa yang pertama adalah mengonsumsi makanan secukupnya, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Pasalnya, saat mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan, organ lambung akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah makanan karena jumlah enzim pencernaan yang terbatas.

Hal tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan sakit pada perut. Selain itu, makanan yang terlalu banyak di perut juga dapat memberikan tekanan pada lambung sehingga menyebabkan asam lambung menjadi naik.

Maka dari itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang ringan terlebih dahulu saat sedang berbuka puasa guna memudahkan proses pencernaan di dalam tubuh. Penting pula untuk mengunyah makanan secara perlahan, sampai benar-benar halus agar terhindar dari gangguan pencernaan.

B. Menghindari Konsumsi Makanan Pedas dan Berlemak

Cara mencegah sakit perut saat puasa berikutnya adalah menghindari konsumsi makanan pedas untuk sahur maupun berbuka puasa. Sebab, makanan pedas yang terbuat dari cabai biasanya mengandung capsaicin yang bisa mengiritasi lambung.

Selain itu, makanan berlemak dan berminyak, seperti gorengan atau junk food juga perlu dibatasi karena bisa menghambat kerja sistem pencernaan sekaligus meningkatkan produksi asam lambung. Di mana, hal tersebut bisa memicu refluks asam lambung (GERD) dan menyebabkan nyeri pada perut.

C. Menghindari Konsumsi Kafein

Sebaiknya, hindari konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh untuk meminimalkan risiko terjadinya sakit perut saat puasa. Sebab, kafein dapat menstimulasi pergerakan usus, di mana hal ini bisa mengiritasi lambung jika dikonsumsi saat berpuasa dan dalam keadaan perut kosong.