Pada dasarnya, tidak ada salahnya membawa si kecil dalam perjalanan jauh untuk mudik Lebaran. Namun, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya usia anak. Selain itu, ada pula beberapa risiko membawa bayi perjalanan jauh yang penting untuk dipahami. Mari simak pembahasan selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.

Usia Berapa Bayi Boleh Bepergian Jauh?

Di momen Lebaran, banyak orang yang melakukan mudik ke kampung halaman. Selain itu, ada pula yang memanfaatkan cuti bersama untuk berlibur bersama keluarga. Aktivitas tersebut sering kali melewati perjalanan yang cenderung jauh. Lantas, bagaimana bila ingin membawa bayi bepergian jauh?

Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan saat membawa bayi perjalanan jauh adalah usianya. Namun, sebenarnya tidak ada usia pasti kapan orang tua bisa membawa si kecil bepergian jauh. Hanya saja, disarankan untuk tidak mengajak bayi dalam perjalanan jauh bila usianya masih di bawah 3 bulan, terlebih di tempat umum atau keramaian.

Risiko Membawa Bayi Perjalanan Jauh

Selain mempertimbangkan usia si kecil, orang tua juga perlu memahami apa saja risiko membawa bayi dalam perjalanan jauh. Pasalnya, terdapat beberapa masalah kesehatan yang sering kali dialami si kecil saat berpergian jauh, di antaranya sebagai berikut:

  • Masalah saluran napas.
  • Diare.
  • Masalah kulit, seperti alergi, infeksi, dan terkena gigitan serangga.
  • Penyakit sistemik, seperti demam berdarah dan malaria.

Tips Mudik Membawa Bayi

Setelah memahami berbagai risiko membawa bayi perjalanan jauh, orang tua perlu memastikan apakah usia dan kondisi kesehatan bayi memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh. Apabila sudah dipastikan aman, beberapa tips berikut ini bisa Anda terapkan agar aktivitas mudik bersama bayi menjadi lebih nyaman.

1. Mempersiapkan Makanan dan Susu Bayi

Hal terpenting yang perlu disiapkan saat membawa bayi mudik adalah makanan utama, snack, dan susu, baik ASI atau susu formula. Orang tua juga harus mempersiapkan peralatan ekstra, seperti pompa ASI, termos air panas, serta botol susu.

Selain itu, apabila bayi sudah mengonsumsi MPASI, pastikan orang tua telah menyiapkan makanan yang cukup selama di perjalanan hingga sampai tiba di tujuan. Agar lebih praktis, orang tua bisa menyiapkan menu MPASI instan dan juga biskuit bayi.

2. Membawa Obat-obatan Bayi

Selain makanan dan susu, jangan lupa untuk menyiapkan obat-obatan yang diperlukan oleh si kecil, seperti balsam khusus untuk bayi, plester, obat pereda demam, losion antinyamuk, losion pereda gatal, cairan antiseptik,dan lain-lain. Pastikan juga untuk membawa obat rutin yang dikonsumsi jika si kecil memiliki riwayat penyakit tertentu.

3. Penuhi Perlengkapan Bayi saat di Perjalanan

Lalu, persiapan mudik perjalanan jauh dengan bayi selanjutnya adalah menyediakan berbagai macam perlengkapan yang dibutuhkan bayi, mulai dari pakaian, popok, alat makan, perlengkapan mandi, stroller, gendongan, dan lain-lain.

4. Membawa Mainan

Rasa bosan di perjalanan jauh terkadang dapat membuat si kecil menjadi rewel dan menangis. Untuk meminimalisir hal tersebut, orang tua di membawa mainan-mainan yang disukai oleh bayi, buku-buku untuk dibaca atau digambar, hingga boneka.

5. Pastikan Bayi dalam Keadaan Sehat

Sebelum bepergian, pastikan bayi dalam keadaan fit atau sehat. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem imunitas bayi adalah dengan melengkapi imunisasi bayi. Pastikan juga si kecil sudah tidur yang cukup, memiliki nafsu makan yang baik, serta tidak melakukan aktivitas yang terlalu menguras tenaganya.

Dengan kondisi badan yang sehat, perjalanan mudik yang membutuhkan waktu panjang tidak akan menjadi kendala karena si kecil akan tetap merasa nyaman.

6. Memilih Moda Transportasi

Risiko membawa bayi perjalanan jauh juga menjadi lebih tinggi apabila orang tua menggunakan sepeda motor. Karena itu, bila harus membawa si kecil untuk perjalanan jauh, sebaiknya gunakan alat transportasi lain, seperti misalnya mobil, kereta, bus, atau pesawat.

Di sisi lain, membawa bayi menggunakan transportasi umum, seperti bus dan kereta, juga kurang disarankan bila usia bayi masih di bawah 3 bulan. Salah satu risiko membawa bayi perjalanan jauh menggunakan transportasi umum adalah rentan tertular penyakit. Oleh karenanya, bila harus bepergian jauh, alat transportasi yang paling disarankan adalah mobil pribadi untuk meminimalkan kontak dengan orang banyak.

Selengkapnya Di Pttogel

Sementara itu, jika bepergian menggunakan pesawat terbang jarak jauh, usahakan untuk memilih jadwal penerbangan langsung yang tanpa transit dan yang sesuai dengan jadwal anak tidur atau menyusui.

Saat pesawat tinggal landas dan mendarat akan terjadi perubahan tekanan udara yang bisa memengaruhi tekanan di telinga tengah, sehingga si kecil menjadi tidak nyaman. Beberapa tips yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman pada bayi adalah dengan menggunakan earmuff ataupun dengan disusui atau diberi empeng.

Apabila menggunakan mobil, pastikan orang tua sudah menyiapkan car seat. Penggunaan car seat dapat membantu meminimalkan risiko cedera pada tulang belakang, leher, maupun kepala pada anak serta membantu mencegah anak terjatuh dari kursi selama perjalanan, mengingat bahwa bayi belum bisa duduk dengan stabil.

Bila pergi dengan kereta api, bus, ataupun pesawat terbang, usahakan untuk tiba di bandara atau stasiun lebih awal sehingga tidak terburu-buru. Pastikan juga Anda telah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak sebelum membawa si kecil untuk perjalanan jauh.