Ophidiophobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang intens dan berlebihan terhadap ular. Sebenarnya, sebagian besar orang menganggap ular sebagai hewan yang berbahaya sehingga merasa takut saat berhadapan secara langsung dengan ular merupakan hal yang wajar.

Namun, berbeda dengan kondisi ophidiophobia. Pada kondisi ini, seseorang bisa memunculkan respons yang berlebihan dan tidak sebanding dengan situasi yang sebenarnya. Lantas, apa penyebab ophidiophobia dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak pembahasan selengkapnya melalui ulasan di bawah ini

Apa itu Ophidiophobia?

Seperti yang sudah dijelaskan, ophidiophobia adalah salah satu jenis fobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut berlebih terhadap ular. Meski sebagian besar orang takut pada ular, namun tidak berarti semua orang mengalami ophidiophobia.

Orang dengan ophidiophobia biasanya memunculkan respons berupa rasa takut, cemas, panik, bahkan menangis saat berhadapan langsung atau hanya sekadar melihat gambar ular. Kondisi ini bahkan bisa berpengaruh pada aktivitas sehari-hari penderitanya.

Hanya sekitar 2–3% dari orang yang takut ular benar-benar menderita ophidiophobia. Ketakutan yang dialami penderita juga yang sangat ekstrem sehingga dapat mengganggu kehidupan atau kualitas hidupnya.

Penyebab Ophidiophobia

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab jenis fobia ini. Namun, salah satu faktor yang dipercaya dapat menyebabkan seseorang mengalami ophidiophobia adalah pengalaman traumatis di masa lalu yang berkaitan dengan ular, misalnya pernah digigit ular saat kecil.

Selain pengalaman traumatis, beberapa faktor lain yang juga diduga bisa memicu terjadinya ophidiophobia adalah sebagai berikut:

  • Terdapat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau ketakutan terhadap objek tertentu.
  • Dekat dengan seseorang, misalnya teman atau kerabat, yang memiliki ketakutan terhadap ular sehingga terpengaruh.
  • Faktor budaya atau takhayul, misalnya ular sering dikaitkan dengan kebohongan, kejahatan, godaan, dan paganisme.
  • Konstruksi sosial yang menggambarkan ular sebagai hewan yang menakutkan dan berbahaya.

Gejala Ophidiophobia

Gejala utama ophidiophobia adalah ketakutan yang intens dan tidak biasa saat berhadapan dengan berbagai hal tentang ular. Selain rasa takut berlebih, orang dengan fobia ular juga dapat menunjukkan sejumlah gejala anxiety attack dan panic attack, di antaranya:

  • Sakit kepala atau pusing.
  • Mulut kering.
  • Mual dan muntah.
  • Diare.
  • Perasaan takut dan seperti diteror.
  • Hiperhidrosis.
  • Detak jantung meningkat (palpitasi).
  • Gemetar.
  • Sesak napas.
  • Ingin segera berlari atau bersembunyi.

Selain beberapa gejala di atas, penderita ophidiophobia juga cenderung memiliki keinginan untuk lari dan sembunyi saat berhadapan dengan ular. Umumnya, tanda-tanda ini akan muncul ketika penderita:

Selengkapnya Di Tvtogel

  • Bertemu dengan ular.
  • Mendengar suara yang mirip dengan ular.
  • Mendengar seseorang berbicara tentang ular.
  • Melihat gambar ular, bahkan dalam bentuk kartun.
  • Berpikir tentang ular

Diagnosis Ophidiophobia

Tidak ada tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosis ophidiophobia. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti gejala yang dialami pasien, sudah berapa lama gejala muncul, serta apakah gejala tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari pasien.

Ophidiophobia adalah diagnosis yang spesifik dan lebih dari sekadar ketakutan umum terhadap ular. Penegakan diagnosis ophidiophobia  dapat dilakukan sesuai dengan kriteria yang dijelaskan dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yaitu:

  • Menyebabkan kecemasan yang ekstrem setelah penderita memikirkan atau bertemu dengan ular.
  • Menyebabkan stres yang signifikan atau memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.
  • Telah terjadi setidaknya selama 6 bulan.
  • Tidak sebanding dengan ancaman atau bahaya yang sebenarnya.
  • Membuat penderitanya menghindari situasi tertentu, khususnya tempat atau situasi di mana ada ular, misalnya hutan.
  • Menimbulkan gejala fisik yang menandakan kecemasan atau serangan panik.

Cara Mengatasi Ophidiophobia

Ophidiophobia ditangani sebagai gangguan kecemasan.‌ Pada dasarnya, cara menghilangkan fobia ular atau ophidiophobia sama dengan jenis fobia lainnya, yaitu melalui psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Berikut uraian selengkapnya.

  • Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy atau CBT): CBT bertujuan untuk mengubah persepsi dan respons penderita ophidiophobia terhadap situasi yang membuat fobianya kambuh. Terapi ini juga dapat membantu pasien berdamai dengan trauma atau peristiwa menyakitkan yang dialami di masa lalu.
  • Terapi paparan (exposure theory): Pasien akan dilatih untuk mengatasi rasa takutnya melalui paparan terus-menerus terhadap gambar atau situasi yang membuat fobianya kambuh sehingga bisa mengurangi gejala kecemasannya.
  • Pemberian obat-obatan: Dokter akan meresepkan obat anticemas yang bisa membantu meminimalkan gejala yang muncul saat pasien berhadapan dengan ular.
  • Perubahan pola hidup: Dokter dapat menyarankan penderita untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, serta melakukan teknik mindfulness, meditasi, atau aktivitas fisik dalam bentuk olahraga untuk membantu mengatasi kecemasan dan stres.

Ophidiophobia adalah kondisi yang memerlukan penanganan dari dokter agar penderitanya bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal tanpa rasa cemas terhadap sesuatu. Bila Anda, pasangan, atau kerabat menunjukkan sejumlah gejala yang mengarah pada jenis fobia ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Psikiatri di Siloam Hospitals agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.