Acute exacerbation of COPD atau PPOK eksaserbasi akut adalah jenis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan gejala yang semakin memburuk dan berlangsung secara tiba-tiba (akut). Kondisi ini dapat membuat penderitanya merasa kesulitan untuk bernapas. Mari cari tahu apa penyebab, gejala, hingga pengobatan PPOK eksaserbasi akut selengkapnya di bawah ini.

Apa itu PPOK Eksaserbasi Akut?

Acute exacerbation of COPD atau PPOK eksaserbasi akut adalah kondisi yang dapat terjadi pada penderita PPOK ketika mengalami perburukan kondisi. Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah masalah kesehatan kronis yang terjadi karena adanya peradangan pada paru-paru dalam jangka waktu lama.

Jika mengalami PPOK eksaserbasi akut, penderita dapat mengeluhkan kesulitan bernapas yang kian memburuk serta peningkatan produksi sputum (dahak), yaitu kombinasi lendir dan cairan lain yang dihasilkan oleh saluran pernapasan.

Penyebab PPOK Eksaserbasi Akut

Salah satu penyebab utama PPOK eksaserbasi akut adalah infeksi pada paru-paru atau saluran pernapasan atas. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti Rhinovirus (virus penyebab selesma) atau infeksi bakteri. Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PPOK eksaserbasi akut adalah:

  • Terpapar alergen, seperti serbuk sari, debu, dan lain sebagainya.
  • Terpapar polusi udara, asap rokok, atau asap dari pembakaran bahan kimia tertentu.
  • Perubahan cuaca.
  • Bronkitis kronis.

Gejala PPOK Eksaserbasi Akut

Gejala PPOK eksaserbasi akut ditandai dengan memburuknya gejala PPOK dalam jangka waktu 2–3 hari dan dapat berlangsung selama 7–14 hari. Gejala dari kondisi ini dapat berbeda-beda pada setiap penderitanya. Namun, beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita PPOK eksaserbasi akut adalah sebagai berikut.

  • Sesak napas.
  • Batuk.
  • Peningkatan produksi sputum (dahak).
  • Perubahan warna dahak, dari yang sebelumnya berwarna bening menjadi kuning gelap, hijau, atau cokelat.
  • Penurunan kadar oksigen.
  • Mengi.
  • Nyeri kepala.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Merasa sangat mengantuk.
  • Kesulitan untuk tidur dan terbangun.

Dalam beberapa kasus, PPOK eksaserbasi akut akan membutuhkan perawatan darurat sesegera mungkin jika pasien mengalami sejumlah gejala berikut ini.

  • Kebingungan.

  • Nyeri kepala berat.

  • Kulit, bibir, hingga jari-jari membiru.

  • Kesulitan untuk mengatur napas.

  • Gangguan keseimbangan tubuh.

Komplikasi PPOK Eksaserbasi Akut

PPOK eksaserbasi akut adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Pasalnya, jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi, di antaranya sebagai berikut.

  • Penurunan kualitas hidup karena kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Penurunan fungsi paru-paru, baik bersifat sementara maupun permanen.
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, PPOK eksaserbasi akut dapat menyebabkan kematian.

Diagnosis PPOK Eksaserbasi Akut

Saat ini, masih belum ada prosedur pemeriksaan khusus yang dapat digunakan untuk mendiagnosis PPOK eksaserbasi akut secara spesifik. Namun, dokter dapat melakukan wawancara medis (anamnesis) dengan pasien guna mengetahui keluhan serta riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan.

Selain itu, dokter juga dapat mengidentifikasi apakah gejala yang dialami pasien berasal dari penyakit penyerta (komorbid) yang memburuk, seperti pneumonia, osteoporosis, atau gagal jantung akut melalui sejumlah prosedur pemeriksaan penunjang, yaitu:

  • Tes penilaian PPOK (COPD assessment test/CAT).
  • Medical research council (mMRC).
  • Clinical COPD questionnaire (CCQ).
  • St. George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ).

Pengobatan PPOK Eksaserbasi Akut

Pada dasarnya, pengobatan PPOK eksaserbasi akut bertujuan untuk mengurangi gejala sehingga prosedurnya perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Secara umum, sejumlah metode yang dapat dilakukan untuk menangani PPOK eksaserbasi akut adalah:

  • Pemberian antibiotik jika PPOK eksaserbasi akut disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Penggunaan bronkodilator, seperti ipratropium/albuterol dan levalbuterol untuk membantu mengendurkan otot-otot saluran pernapasan sehingga dapat memudahkan pasien untuk bernapas.
  • Penggunaan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan pada paru-paru.

Namun, pada kasus yang lebih serius, PPOK eksaserbasi akut perlu ditangani melalui sejumlah prosedur medis berikut ini.

  • Terapi oksigen.
  • Penggunaan alat bantu pernapasan ventilasi noninvasif.

Klik disini : Angkaraja

  • Prosedur operasi, seperti bulektomi, lung volume reduction surgery (LVRS), atau transplantasi paru-paru.

Pencegahan PPOK Eksaserbasi Akut

PPOK eksaserbasi akut dapat dicegah dengan menangani PPOK secara tepat dan sesegera mungkin. Selama menjalani pengobatan PPOK, beberapa perawatan mandiri yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko PPOK eksaserbasi akut adalah:

  • Tidak merokok.
  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan iritan paru-paru, seperti polusi udara, asap rokok, debu, dan lain sebagainya.
  • Menghindari kerumunan, terutama saat sedang musim flu.
  • Memperbanyak minum air putih untuk mencegah mengentalnya dahak dan lendir di dalam saluran pernapasan.
  • Rutin memantau kadar saturasi oksigen menggunakan alat oksimeter.

PPOK eksaserbasi akut adalah kondisi yang perlu segera ditangani dengan tepat guna menghindari risiko komplikasi yang lebih serius.