Paru-paru basah adalah kondisi medis yang terjadi ketika terdapat peradangan pada organ paru-paru sehingga menyebabkan menumpuknya cairan di dalam alveolus paru-paru. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pola hidup atau kebiasaan tidak sehat.

Lantas, apa saja kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah? Mari simak ulasan lengkap mengenai berbagai kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah melalui pembahasan berikut ini.

Berbagai Kebiasaan yang Menyebabkan Paru-Paru Basah

Perlu diketahui bahwa paru-paru basah adalah istilah awam dari pneumonia. Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi, sehingga berisiko menyebabkan terbentuknya cairan nanah yang memenuhi kantong udara paru-paru (alveolus).

Paru-paru basah merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat membuat tubuh tidak bisa memperoleh oksigen yang cukup. Karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan paru-paru sebaik mungkin guna menghindari risiko terjadinya paru-paru basah.

Untuk meminimalkan risiko kondisi tersebut, berikut adalah beberapa kebiasaan yang berisiko menyebabkan paru-paru basah dan penting untuk dihindari.

1. Merokok

Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah yang pertama adalah merokok. Pasalnya, kebiasaan merokok dapat merusak jaringan paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia.

Pola hidup tidak sehat ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan alveolus sehingga membuat organ paru-paru kesulitan membersihkan cairan yang menumpuk pada organ vital tersebut.

2. Penyalahgunaan NAPZA dan Minuman Beralkohol

Penyalahgunaan NAPZA dan minuman beralkohol merupakan salah satu faktor risiko pneumonia yang perlu diwaspadai. Pasalnya, hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bisa meningkatkan risiko seseorang terserang infeksi, termasuk infeksi bakteri penyebab pneumonia.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat membuat seseorang tersedak makanan, minuman, air liur, atau muntahan saat sedang tidak sadarkan diri akibat overdosis, sehingga berisiko menyebabkan paru-paru meradang.

3. Jarang Berolahraga dan Mengonsumsi Makanan Berlemak Berlebihan

Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah berikutnya adalah jarang berolahraga dan sering mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan. Kebiasaan tersebut diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas yang berpotensi memicu terjadinya paru-paru basah.

Dilansir dari BMC Medicine, terdapat beberapa kondisi yang kerap menyebabkan penderita obesitas lebih berisiko mengalami pneumonia. Pertama, obesitas sering kali disertai dengan penyakit penyerta lainnya, salah satunya adalah refluks asam lambung.

Kondisi ini dapat membuat cairan asam dari lambung naik ke kerongkongan dan berpotensi masuk ke dalam saluran pernapasan, sehingga bisa memicu terjadinya peradangan pada paru-paru.

Kedua, obesitas kerap dikaitkan dengan diabetes dan asma, di mana dua kondisi tersebut juga diduga menjadi faktor risiko pneumonia. Penelitian terbaru juga menemukan bahwa obesitas dapat menurunkan kadar vitamin D dalam serum. Rendahnya kadar vitamin D tersebut diketahui dapat meningkatkan risiko pneumonia.

Yang terakhir, obesitas yang berkaitan dengan kelainan fungsi hormon leptin diduga dapat memengaruhi respons sistem imun tubuh terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan. Sebagai informasi, hormon leptin merupakan hormon yang disintesis oleh sel lemak yang berfungsi untuk membantu mengatur nafsu makan.

4. Tidak Menggunakan Masker saat Beraktivitas di Lingkungan Berpolusi

Tidak menggunakan masker saat beraktivitas di lingkungan berpolusi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terpapar zat-zat asing, seperti patogen, debu, bahan kimia berbahaya, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut kerap menyebabkan infeksi dan peradangan pada jaringan paru-paru sehingga bisa memicu terjadinya paru-paru basah.

5. Sering Melewatkan Jadwal Vaksinasi

Seseorang cenderung lebih berisiko mengalami paru-paru basah apabila sering melewatkan jadwal vaksinasi. Adapun beberapa jenis vaksinasi yang direkomendasikan untuk meminimalkan risiko terjadinya pneumonia adalah vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin haemophilus influenzae tipe B (Hib), vaksin pertusis, serta vaksin MMR atau vaksinasi campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella.

Itu dia berbagai kebiasaan yang berisiko menyebabkan paru-paru basah dan penting untuk dihindari. Selain menghindari sejumlah faktor risiko di atas, penting pula untuk melakukan pemeriksaan fungsi paru-paru secara berkala guna meminimalkan risiko paru-paru basah dan gangguan paru-paru lainnya.

Maka dari itu, Anda dapat memesan paket Skrining Kesehatan Paru dari Sini untuk memperoleh pemeriksaan organ paru-paru yang meliputi foto rontgen, tes darah lengkap, serta tes spirometri. Praktis, pemesanan paket tersebut dapat dilakukan melalui smartphone Anda Klik Disini Cvtogel.