Pusing adalah kondisi ketika seseorang mengeluhkan sakit kepala dan sensasi seperti melayang, berputar, atau merasa akan pingsan. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, tidak terkecuali saat sedang berpuasa. Namun, apa penyebab pusing saat puasa dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengetahuinya, mari simak pembahasan dalam artikel berikut ini.

Berbagai Penyebab Pusing saat Puasa

Pusing saat puasa merupakan kondisi yang cenderung umum terjadi. Namun, kondisi ini tidak boleh disepelekan begitu saja, karena bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan tertentu. Adapun sejumlah kondisi yang kerap menyebabkan kepala terasa pusing saat sedang berpuasa adalah sebagai berikut:

A. Dehidrasi

Apabila tubuh tidak memiliki cadangan air dalam jumlah yang cukup selama berpuasa, hal tersebut bisa memicu terjadinya dehidrasi. Secara umum, dehidrasi dapat menyebabkan tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik. Adapun beberapa gejala umum dari dehidrasi adalah pusing, lemas, frekuensi buang air kecil menurun, urine berwarna gelap, dan lain sebagainya.

B. Kelelahan

Penyebab pusing saat puasa berikutnya adalah kelelahan. Sebagian individu mungkin akan lebih mudah kelelahan saat berpuasa karena perlu menahan haus dan lapar dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, kelelahan juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu banyak beraktivitas atau kurang tidur selama berpuasa. Hal inilah yang bisa menyebabkan kepala terasa pusing saat puasa.

C. Rendahnya Kadar Glukosa

Selain kelelahan, puasa juga kerap membuat seseorang kekurangan gula darah atau glukosa di dalam tubuh, terutama jika tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup saat sahur. Pada dasarnya, glukosa merupakan salah satu nutrisi yang dijadikan sebagai sumber energi utama untuk tubuh.

Jika kadar glukosa berada di bawah batas normal, hal ini bisa memengaruhi fungsi berbagai organ tubuh, termasuk otak. Akibatnya, kepala akan terasa pusing saat puasa.

D. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

Sakit kepala saat puasa juga bisa disebabkan oleh tekanan darah rendah (hipotensi). Selama berpuasa, terutama menjelang sore hari, tubuh mungkin saja sudah kehilangan lebih banyak cairan dan tidak mendapatkan asupan garam yang cukup, sehingga membuat jantung tidak bisa memompa darah ke otak secara optimal.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang merasa pusing, terutama saat berdiri dari posisi duduk dengan sangat cepat. Di samping itu, hipotensi juga bisa menimbulkan beberapa gejala lain, seperti berkeringat secara berlebihan, kurang bertenaga, dan lain sebagainya.

E. Perubahan Pola Tidur

Tak hanya pola makan, bulan Ramadan juga bisa memengaruhi pola tidur seseorang karena harus bangun lebih pagi untuk sahur. Hal ini dapat membuat jam biologis berubah atau bahkan menyebabkan seseorang menjadi kurang tidur, sehingga berisiko mengakibatkan kepala terasa pusing selama berpuasa.

Pasalnya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan produksi protein tertentu di dalam otak yang bisa memicu reaksi saraf dan menyebabkan sakit kepala.

F. Caffeine Withdrawal

Bagi seseorang yang sudah kecanduan kafein, melewatkan konsumsi makanan atau minuman berkafein bisa menimbulkan berbagai keluhan. Hal ini dikenal dengan caffeine withdrawal atau putus kafein. Caffeine withdrawal rentan dialami oleh seorang pecandu kafein selama berpuasa, mengingat pada waktu tersebut mereka harus menahan konsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu.

Mengurangi asupan kafein dapat membuat pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini bisa menyebabkan sakit kepala karena otak beradaptasi dengan peningkatan aliran darah. Adapun beberapa gejala umum dari caffeine withdrawal adalah pusing atau sakit kepala, lemas, gelisah, mual, cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan lain sebagainya.

Karena itu, jika sudah terbiasa mengonsumsi kafein, cobalah untuk mengurangi konsumsinya sejak dua minggu sebelum Ramadan agar tubuh bisa beradaptasi lebih cepat dan mengurangi sakit kepala saat Ramadan.

Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Sebagian orang biasanya akan mencoba untuk meredakan pusing dengan cara-cara lain di samping mengonsumsi obat-obatan, mengingat puasa mengharuskan seseorang menahan haus dan lapar. Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa cara mengatasi pusing saat puasa yang bisa dicoba.

  • 1. Berhenti Beraktivitas Terlebih Dahulu serta Memijat Area Wajah dan Kepala

Jika merasa pusing saat sedang berpuasa, sebaiknya segera hentikan segala aktivitas yang sedang dilakukan. Kemudian, duduklah secara perlahan untuk membantu tubuh menjadi lebih rileks. Selain membantu meredakan pusing, cara ini juga dapat menghindari risiko terjatuh dan cedera.

  • 2. Mengubah Posisi Tubuh secara Perlahan

Setelah berhenti beraktivitas, Anda bisa beristirahat dan duduk secara perlahan. Hindari menggerakkan tubuh, terutama area kepala, secara cepat dan tiba-tiba karena bisa menyebabkan kepala semakin pusing. Jika merasa kehilangan keseimbangan, cobalah berbaring dengan posisi telentang untuk membantu mengoptimalkan aliran darah menuju otak.

  • 3. Meletakkan Kompres Dingin

Untuk membantu meredakan pusing dan nyeri kepala selama berpuasa, cobalah untuk meletakkan kompres dingin berupa es batu yang sudah dibungkus oleh plastik dan kain lembut di area kepala. Hal ini diketahui dapat membantu meredakan peradangan pada saraf atau pembuluh darah di dalam otak yang kerap menyebabkan nyeri kepala.

  • 4.  Memijat Area Wajah dan Kepala

Cara meredakan pusing saat puasa selanjutnya adalah dengan memijat area wajah dan kepala secara perlahan. Mulailah dengan membuat gerakan melingkar menggunakan jari dari kedua tulang pipi. Lalu, geser jari ke arah atas secara perlahan melewati sisi luar kedua mata, hingga kedua jari-jari tangan bertemu pada bagian tengah dahi.

  • 5. Memejamkan Mata Sejenak dan Menghindari Cahaya yang Terlalu Silau

Memejamkan mata sejenak juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi pusing saat puasa yang mudah dilakukan. Cara ini diketahui bisa membantu menenangkan pikiran dan tubuh, serta merilekskan otot-otot. Selain itu, disarankan untuk menghindari cahaya yang terlalu silau karena hal tersebut bisa memperburuk sakit kepala. Penting pula untuk mengurangi screen time atau pembatasan paparan radiasi cahaya dari layar gadget.

  • 6. Mengatur Napas

Cara meredakan pusing saat sedang berpuasa selanjutnya adalah dengan mengatur napas agar lebih berirama. Caranya adalah dengan menarik napas secara perlahan melalui hidung selama dua hitungan. Lalu, kerutkan bibir dan buang napas secara perlahan melalui mulut selama empat hitungan. Ulangi cara tersebut sampai sakit kepala mulai mereda.

  • 7. Memenuhi Asupan Nutrisi Tubuh saat Sahur dan Berbuka Puasa

Saat sedang sahur dan berbuka puasa, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang guna memenuhi asupan nutrisi harian tubuh. Selain itu, hindari konsumsi teh maupun kopi yang memiliki efek diuretik (keadaan di mana ginjal mengeluarkan cairan lebih banyak).

Penting pula untuk mencukupi asupan cairan tubuh dengan menerapkan pola 2-4-2 dalam mengonsumsi air putih saat puasa, yaitu:

  • Minum 2 gelas air putih saat berbuka.
  • 4 gelas air putih di malam hari (setelah berbuka sampai dengan menjelang waktu sahur).
  • 2 gelas air putih saat sahur.

Pusing saat sedang berpuasa tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, cobalah untuk membantu meredakan pusing saat puasa dengan menerapkan cara-cara di atas. Namun jika sakit kepala masih tidak kunjung mereda, segera lakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Neurologi dari Epictoto untuk memperoleh penanganan yang tepat.