Mastoiditis adalah infeksi yang terjadi pada tulang besar di belakang telinga (tulang mastoid). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh otitis media atau infeksi telinga bagian tengah yang tidak ditangani dengan tepat. Mari ketahui informasi lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, hingga pengobatan mastoiditis selengkapnya melalui artikel berikut ini.

Apa itu Mastoiditis?

Mastoiditis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada tulang mastoid, yaitu tulang besar yang terletak di bagian belakang telinga. Kondisi ini kerap terjadi pada anak-anak berusia di bawah usia 2 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan mastoiditis juga dialami oleh orang dewasa, terutama yang memiliki sistem imun lemah.

Berdasarkan durasinya, mastoiditis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu mastoiditis akut dan mastoiditis kronis. Mastoiditis akut biasanya dapat menghilang dalam jangka waktu kurang dari satu bulan setelah pengobatan dan tidak bersifat kambuhan. Sementara mastoiditis kronis bisa berlangsung selama lebih dari sebulan dan kerap muncul kembali setelah penderitanya menjalani pengobatan.

Penyebab Mastoiditis

Penyebab utama mastoiditis adalah infeksi telinga tengah (otitis media) yang tidak segera ditangani dengan tepat. Kondisi ini membuat bakteri yang menginfeksi telinga tengah menyebar ke bagian dalam telinga, hingga tulang mastoid. Adapun beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya mastoiditis adalah:

  • Streptococcus pneumoniae.
  • Group A beta-hemolytic streptococci.
  • Staphylococcus aureus.
  • Streptococcus pyogenes.
  • Haemophilus influenzae.
  • Moraxella catarrhalis.
  • Pseudomonas aeruginosa.

Klik Disini: Tvtogel

Di samping itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami mastoiditis adalah sebagai berikut.

  • Berusia di bawah 2 tahun.
  • Memiliki sistem imun tubuh yang lemah, misalnya karena mengidap HIV/AIDS, kanker, pernah menjalani transplantasi organ, atau mendapatkan pengobatan yang menurunkan kerja sistem imun.
  • Menderita otitis media yang bersifat kambuhan.
  • Terdapat kolesteatoma, yaitu pertumbuhan tumor jinak pada telinga bagian tengah atau belakang gendang telinga.
  • Kelainan pada bentuk tulang mastoid.

Gejala Mastoiditis

Dalam kebanyakan kasus, gejala mastoiditis dapat berkembang selama beberapa hari atau beberapa minggu setelah penderitanya mengalami otitis media. Adapun sejumlah gejala umum dari mastoiditis adalah sebagai berikut.

  • Bengkak dan kemerahan pada kulit di sekitar tulang mastoid (bagian belakang daun telinga).
  • Bagian belakang telinga terasa nyeri saat disentuh.
  • Demam.
  • Keluarnya nanah atau cairan kental dari telinga.
  • Gangguan pendengaran yang dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
  • Nyeri kepala.
  • Vertigo.

Sementara pada anak berusia di bawah 2 tahun, mastoiditis dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berikut ini.

  • Rewel dan sering menangis.
  • Lemas.
  • Sering menarik atau menggaruk telinganya.
  • Demam.
  • Tidak mau menyusu.
  • Keluar cairan dari telinga.

Komplikasi Mastoiditis

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, mastoiditis dapat menyebabkan kerusakan pada tulang mastoid. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi, di antaranya sebagai berikut.

  • Kelumpuhan pada saraf wajah.
  • Kehilangan fungsi pendengaran.
  • Meningitis.
  • Munculnya abses pada otak atau saraf tulang belakang.
  • Sepsis.

Diagnosis Mastoiditis

Penegakan diagnosis mastoiditis pertama-tama dilakukan melalui wawancara medis (anamnesis) dengan pasien atau orang tua pasien guna mengetahui keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan bagian dalam telinga pasien menggunakan otoskop, yaitu alat khusus berbentuk corong yang dilengkapi dengan lensa pembesar dan lampu pada bagian ujungnya.

Selanjutnya, sejumlah prosedur pemeriksaan yang dapat dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis mastoiditis adalah sebagai berikut.

  • Tes darah.
  • CT scan kepala.
  • MRI kepala.
  • Kultur cairan telinga.

Pengobatan Mastoiditis

Secara umum, pengobatan mastoiditis dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dan obat steroid guna menangani peradangan di sekitar telinga. Namun, jika kondisi pasien tidak kunjung membaik meski telah mendapatkan resep antibiotik dan steroid, dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani prosedur pembedahan, seperti:

  • Miringotomi, yaitu prosedur pembedahan dengan membuat sayatan pada gendang telinga untuk mengeluarkan nanah dari telinga bagian tengah.
  • Mastoidektomi, yaitu prosedur operasi untuk mengangkat bagian tulang mastoid yang terinfeksi.
  • Timpanoplasti, yaitu prosedur pembedahan dengan cara menempatkan silinder berongga ke dalam gendang telinga pasien untuk memperbaiki perforasi membran timpani yang menyebabkan mastoiditis.

Klik Disini : Tvtogel

Cara Mencegah Mastoiditis

Pada dasarnya, cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menghindari risiko mastoiditis adalah dengan mencegah terjadinya otitis media. Adapun sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya mastoiditis adalah sebagai berikut.

  • Melakukan imunisasi dasar lengkap anak sesuai dengan jadwal.
  • Mengajari si kecil untuk mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir setiap selesai bermain, sebelum dan sesudah makan, serta setelah menggunakan toilet.
  • Memastikan kepala si kecil pada posisi yang benar selama sedang menyusu. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya susu ke dalam saluran pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi.
  • Memberikan ASI eksklusif untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh si kecil sehingga terhindar dari berbagai risiko penyakit infeksi.
  • Membatasi penggunaan empeng pada anak. Pasalnya, penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya otitis media.
  • Mengendalikan reaksi alergi sesegera mungkin.
  • Menghindari rokok dan paparan asap rokok.

Dapat disimpulkan bahwa mastoiditis adalah infeksi pada tulang mastoid yang berada di dekat telinga dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga membuat penderitanya merasa tidak nyaman.