Osteoporosis adalah kondisi ketika tulang mengalami pengeroposan dan mudah patah akibat berkurangnya kepadatan tulang. Kondisi ini tidak hanya menyerang orang tua (lansia), tetapi juga anak-anak maupun orang dewasa muda. Osteoporosis terbagi menjadi dua kelompok, yaitu primer dan sekunder. Mari simak artikel di bawah ini untuk mengetahui perbedaan osteoporosis primer dan sekunder selengkapnya.

Perbedaan Osteoporosis Primer dan Sekunder

Osteoporosis adalah kondisi saat kepadatan dan kekuatan tulang menurun, sehingga membuatnya menjadi rapuh dan rentan mengalami patah atau retak tulang. Banyak yang menganggap bahwa kondisi ini hanya terjadi pada lansia, padahal osteoporosis bisa menyerang siapa saja.

Selain disebabkan oleh proses penuaan, osteoporosis juga dapat dipicu oleh berbagai faktor lainnya, seperti asupan gizi, pola hidup, penyakit genetik, autoimun, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu.

Terdapat dua jenis osteoporosis, yaitu primer dan sekunder. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.

A. Penyebab Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder

Perbedaan osteoporosis primer dan sekunder yang pertama bisa dilihat dari penyebabnya. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa osteoporosis primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu idiopatik dan juvenile.

Osteoporosis idiopatik merupakan jenis pengeroposan tulang yang terjadi tanpa diketahui penyebabnya dengan jelas. Namun, sebagian besar kasus bersifat progresif akibat proses penuaan atau faktor usia.

Kondisi ini terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu osteoporosis tipe 1 (terjadi pada wanita dengan kadar estrogen rendah, biasanya pada wanita menopause) dan osteoporosis tipe 2 (terjadi karena proses penuaan).

Namun pada kasus yang jarang, osteoporosis primer juga bisa terjadi pada anak-anak atau remaja, kondisi ini disebut juga dengan osteoporosis juvenile. Hanya saja, belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Biasanya, kondisi ini menyerang anak usia 1–13 tahun, tapi rata-rata di usia 7 tahun.

Sementara itu, osteoporosis sekunder adalah masalah pengeroposan tulang yang disebabkan oleh faktor lain, seperti penggunaan obat-obatan atau penyakit tertentu. Adapun beberapa penyakit yang berkaitan dengan osteoporosis sekunder, antara lain:

  • Penyakit genetik, seperti sindrom Marfan dan fibrosis kistik.
  • Kekurangan gizi atau sindrom malabsorpsi, seperti anoreksia nervosa, penyakit hati kronis, alkoholisme, dan lain-lain.
  • Gangguan hematologi (darah), seperti leukemia dan hemofilia.
  • Gangguan endokrin, seperti akromegali dan diabetes.
  • Penyakit peradangan, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya antipsikotik.

B. Faktor Risiko Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder

Perbedaan osteoporosis primer dan sekunder berikutnya dapat dilihat dari faktor risiko. Pada dasarnya, osteoporosis adalah kondisi yang disebabkan oleh menurunnya kepadatan tulang atau hilangnya massa tulang.

Hanya saja, terdapat beberapa faktor risiko yang membedakan terjadinya osteoporosis primer dan sekunder. Berikut masing-masing penjelasannya.

Faktor risiko osteoporosis primer:

  • Berjenis kelamin wanita.
  • Pertambahan usia.
  • Memiliki ras Asia dan Kaukasia.
  • Memiliki bentuk tulang yang kecil, tipis, dan ramping.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat osteoporosis.
  • Menopause.
  • Kebiasaan merokok.
  • Diet yang tidak sehat.
  • Menjalani sedentary lifestyle.

Faktor risiko osteoporosis sekunder:

  • Menderita penyakit autoimun, gangguan tiroid, atau gagal ginjal kronis.
  • Pasien yang berbaring dalam waktu lama, misalnya pengidap stroke.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang memengaruhi sistem endokrin, imun tubuh, dan saluran pencernaan, serta pengobatan pada sistem saraf utama.

C. Gejala Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder

Perbedaan osteoporosis primer dan sekunder juga bisa dilihat dari gejala yang ditunjukkan. Pada osteoporosis primer, biasanya penderita akan mengalami nyeri punggung hebat (disebabkan oleh fraktur tulang belakang), penurunan tinggi badan, dan masalah postur tubuh, seperti postur tubuh bungkuk (kifosis).

Namun, osteoporosis primer cenderung tidak menunjukkan gejala apa pun di tahap awal, sehingga sering kali terlambat disadari. Gejala akan muncul seiring dengan berjalannya waktu ketika kondisi sudah semakin parah.

Secara umum, gejala osteoporosis primer dan sekunder tidak jauh berbeda, yaitu nyeri punggung, penurunan tinggi badan, hingga kifosis. Hanya saja, gejala-gejala ini dapat muncul secara bersamaan dengan gejala-gejala lain akibat penyakit yang mendasarinya.

D. Diagnosis Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder

Perbedaan osteoporosis primer dan sekunder selanjutnya dapat dilihat dari segi diagnosis. Bagi pasien yang dicurigai mengidap osteoporosis, dokter akan melakukan anamnesis atau wawancara medis terkait dengan gejala serta riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan, pemeriksaan fisik, dan menjalani beberapa tes.

Bedanya, pada osteoporosis primer, biasanya dokter akan melakukan tes FRAX (alat penilaian risiko patah tulang) untuk memperkirakan risiko patah tulang di masa depan, serta mengukur kepadatan tulang melalui tes DEXA (dual-energy X-ray absorptiometry).

Sementara itu, pada osteoporosis sekunder, biasanya akan dilakukan tes kepadatan tulang dengan DEXA, tes darah, serta X-ray.

E. Pengobatan Osteoporosis Primer dan Osteoporosis Sekunder

Terakhir, perbedaan osteoporosis primer dan sekunder terletak pada metode pengobatan yang dilakukan. Berikut masing-masing penjelasannya.

Pengobatan osteoporosis primer:

  • Terapi penggantian hormon.
  • Pemberian obat-obatan, seperti bifosfonat, kalsitonin, dan lain-lain.
  • Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok.
  • Menjalani terapi alternatif, seperti yoga dan meditasi.

Pengobatan osteoporosis sekunder:

  • Mengobati penyebab medis yang mendasarinya.
  • Mengurangi dosis obat.
  • Pemberian suplementasi vitamin D.
  • Terapi penggantian testosteron.
  • Pemberian obat-obatan.
  • Menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan berkalsium tinggi.

Itulah penjelasan mengenai perbedaan osteoporosis primer dan sekunder yang perlu Anda ketahui. Pada intinya, osteoporosis primer adalah pengeroposan tulang yang dapat terjadi pada anak-anak/remaja atau karena proses penuaan. Sementara itu, osteoporosis sekunder adalah pengeroposan tulang yang terjadi karena ada kondisi medis yang mendasarinya.