Gluten adalah jenis protein struktural yang terkandung di dalam biji-bijian dan serealia. Secara umum, gluten adalah protein yang berfungsi sebagai perekat untuk menjaga keutuhan bentuk makanan.
Adapun beberapa jenis makanan yang mengandung gluten adalah roti, pasta, sereal, dan makanan yang terbuat dari tepung terigu. Mari simak informasi lebih lanjut mengenai gluten dan manfaatnya untuk tubuh melalui pembahasan berikut ini.
Apa itu Gluten?
Gluten adalah senyawa protein yang terdapat di dalam biji-bijian dan serealia, seperti gandum, gandum hitam (rye), triticale, dan jelai (barley). Pada dasarnya, terdapat dua jenis protein gluten yang umum ditemukan, yaitu glutenin dan gliadin. Kedua jenis protein ini berfungsi untuk merekatkan dan menjaga keutuhan bentuk makanan.
Selain itu, gluten yang terkandung dalam tepung terigu juga dapat membuat adonan menjadi lebih elastis, membantu mengembangkan adonan saat dipanggang, serta memberikan tekstur kenyal pada makanan. Adapun beberapa jenis makanan dan minuman yang mengandung gluten adalah sebagai berikut.
- Tepung gandum.
- Roti.
- Pasta.
- Sereal.
- Aneka jenis kue, termasuk cookies dan pastry.
- Bir.
Manfaat Gluten untuk Tubuh
Sejatinya, gluten dapat membawa manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Adapun sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung gluten adalah sebagai berikut.
A. Menyehatkan Sistem Pencernaan
Gluten adalah senyawa yang dapat bertindak sebagai prebiotik sehingga bisa membantu memelihara keseimbangan mikroflora di dalam usus. Sebagai informasi, mikroflora memiliki peran penting dalam menjaga sistem imun tubuh, mencerna vitamin K, serta meningkatkan fungsi saraf enterik, yaitu saraf yang bertugas untuk mengontrol seluruh sistem pencernaan.
Adapun salah satu senyawa prebiotik yang terkandung di dalam makanan bergluten adalah arabinoxylan oligosaccharide. Senyawa ini biasanya ditemukan pada dedak gandum (wheat bran).
B. Meminimalkan Risiko Penyakit Kronis
Beberapa jenis makanan yang mengandung gluten, seperti biji-bijian utuh, juga kaya akan serat yang dipercaya dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh. Dengan meningkatnya kadar HDL, maka hal ini dapat membantu mengurangi penumpukan kolesterol jahat (LDL) yang kerap memicu terjadinya obesitas, penyakit jantung, hingga stroke.
Selain itu, dilansir dari jurnal Diabetologia, konsumsi makanan yang mengandung gluten juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit diabetes tipe 2. Pasalnya, konsumsi makanan yang mengandung gluten biasanya berhubungan dengan peningkatan asupan serat dan nutrisi penting lainnya sehingga dapat membantu mengendalikan kadar gula darah serta menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
C. Meminimalkan Risiko Paparan Logam Berat Beracun
Manfaat lain dari mengonsumsi makanan yang mengandung gluten adalah dapat meminimalkan risiko paparan logam berat beracun, seperti merkuri yang kerap terkandung di dalam beberapa jenis ikan laut. Sebab, protein ini dapat menetralkan zat beracun berbahaya yang ada di dalam tubuh.
Adakah Bahaya Gluten untuk Tubuh?
Gluten adalah jenis protein yang tergolong aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, terdapat beberapa kondisi yang membuat seseorang perlu menghindari atau membatasi konsumsi gluten karena dapat menimbulkan sejumlah bahaya atau efek samping, seperti gangguan pencernaan, malnutrisi, hingga kerusakan jaringan usus.
Adapun sejumlah kondisi medis yang membuat seseorang memiliki pantangan dalam mengonsumsi makanan yang mengandung gluten adalah sebagai berikut.
1. Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak normal dengan menyerang sistem pencernaan tubuh. Kondisi ini dapat terjadi karena sistem imun tubuh secara keliru mengenali gluten sebagai zat berbahaya sehingga memproduksi antibodi untuk melawan zat tersebut.
Perlawanan antibodi inilah yang dapat memicu peradangan pada usus halus sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, konstipasi, nyeri perut atau bahkan kerusakan jaringan usus.
2. Intoleransi Gluten Nonceliac (Gluten-sensitive Enteropathy)
Beberapa individu mungkin memiliki riwayat alergi terhadap gluten meski tidak menderita penyakit celiac. Kondisi ini dikenal dengan intoleransi gluten nonceliac atau gluten-sensitive enteropathy (GSE).
Pada dasarnya, intoleransi gluten nonceliac dapat menimbulkan gejala yang serupa dengan penyakit celiac, namun kondisi ini tidak melibatkan pembentukan antibodi sehingga tidak memicu kerusakan pada jaringan usus.
3. Alergi Gandum
Alergi gandum merupakan kondisi ketika tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan setelah mengonsumsi satu atau lebih jenis protein yang terdapat di dalam gandum, seperti albumin, gluten, globin, atau gliadin.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari gejala yang sifatnya ringan hingga berat, seperti bengkak di sekitar mulut dan tenggorokan, gatal-gatal, mual, diare, kram perut, sesak napas, hingga reaksi anafilaksis.
4. Dermatitis Herpetiformis
Dermatitis herpetiformis adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya ruam pada kulit akibat mengonsumsi biji-bijian utuh (whole grain), termasuk gandum. Ruam yang timbul biasanya disertai dengan rasa gatal, kemerahan, hingga munculnya benjolan atau lepuhan. Sebagian penderita penyakit celiac juga dapat mengalami kondisi ini.
Tips Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Gluten
Jika ingin memperoleh manfaat gluten secara optimal, terdapat beberapa cara sehat yang bisa dilakukan, mulai dari mengonsumsi roti gandum, sayuran, dan buah-buahan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Alih-alih mengonsumsi makanan bertepung yang digoreng, pilihlah roti gandum panggang atau sereal untuk mendapatkan kandungan gluten di dalamnya.
Menggunakan pasta berbahan dasar gandum.
Membuat camilan sehat, seperti muffin yang terbuat dari tepung gandum.
Mengganti konsumsi roti biasa dengan roti gandum.
Mengombinasikan konsumsi makanan yang mengandung gluten dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, gluten adalah jenis protein yang dibutuhkan untuk menunjang berbagai fungsi tubuh. Namun, terdapat beberapa kelompok individu yang dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung gluten guna menghindari risiko gangguan kesehatan.